KISAH NYATA...!!! LAMARAN PRIA INI DITOLAK KARENA DIA TIDAK TAHU KAPAN WAKTU SHALAT SUBUH!!!

Banyak cerita kekhasan jodoh. Sangat berlimpah cerita yang mengiringinya sampai dua insan benar-benar bersanding di pelaminan. Masing-masing pasangan, selalu memiliki keunikan sendiri dalam tiap-tiap prosesnya.

Ada yang sekali lama di terima, banyak juga yang segera ditolak saat pertama kali kemukakan diri. Penolakan, apapun alasannya dapat jadi dua hal yang berlawanan : semangat memperbaiki diri atau putus asa berkelanjutan sebab kerdilnya jiwa.

Tentang argumen penolakan itu, ada yang logis ; walau banyak pula yang berkesan atau betul-betul mengada-ada. Beruntungnya, di zaman yang makin tua ini, masihlah ada orang-tua yang menampik lelaki pelamar anaknya lantaran hal yang syar’i.

Hari itu, sebut saja namanya Fulan, berangkat berbarengan keluarganya untuk melamar Fulanah (bukan nama sesungguhnya). Di selama perjalanan, keluarga itu diliputi bahagia dengan beberapa obrolan enteng untuk sama-sama menautkan hati. Tidak lupa, mereka panjatkan doa supaya lamaran Fulan di terima oleh Fulanah dan keluarganya. Selang beberapa saat, keluarga Fulan juga sampai di Rumah Fulanah. Terlihat situasi akrab dari

ke-2 keluarga itu. Tidak perlu menanti lama, mereka terlibat dalam pembicaraan ringan dan seru sebelumnya sampai ke tema utama.

Akhirnya, ungkapan lamaran juga tersampaikan dari pihak Fulan. Seketika sesudah Fulan mengemukakan tujuannya, seisi ruang terdiam. Saat ini, hak bicara diberikan pada Fulanah dan keluarganya.

“Ada pertanyaan yang ingin saya kemukakan, ” kata ayah Fulanah mengemukakan. “Jika dapat menjawab”, lanjutnya, “maka lamaranmu saya terima. ” Tetapi, lanjut calon mertuanya itu, “Kejadiannya lain jika kau tidak dapat menjawabnya. ”

“Kapan saat shalat Subuh? ” Sederhana dan singkat. Tersebut empat kalimat yang diserahkan oleh calon mertua pada calon menantunya. Sayangnya, tidak sekian untuk sang calon menantu. Kalimat nan sederhana itu terdengar angker sehingga Fulan menarik nafas panjang dibuatnya. Sesaat kemudian, Fulan menunduk tanpa ada suara.

Calon mertua juga menanti dalam sebagian jenak. Sampai akhirnya, Fulan betul-betul tidak kuasa berikan jawaban sebab tidak tahu.

“Maaf, ” kata calon mertua dengan suara berat. “Saya tidak dapat menyerahkan anak gadis saya pada laki-laki yg tidak tahu kapan doa seseorang hamba diangkat di saat Subuh. ”